I. Sejarah Uang
Setiap hari kalian meminta uang kepada ayah ibu. Kalian gunakan untuk
apa uang tersebut? Dapatkah kalian membeli buku dengan kayu ? Segala
sesuatu yang kalian beli harus dibayar dengan uang. Bagaimana uang dapat
ditemukan? Mengapa setiap orang perlu uang ? Untuk menjawab pertanyaan
tersebut, kalian pelajari bab ini. Pada zaman dahulu, manusia
menghasilkan barang-barang sendiri untuk mencukupi kebutuhannya. Namun,
seiring dengan meningkatnya kebutuhan, manusia tidak mampu lagi memenuhi
kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhannya,
setiap orang membutuhkan orang lain. Kebutuhan terhadap barang dan jasa
yang tidak dapat diproduksi sendiri diperoleh dari pihak lain yang
dilakukan dengan cara barter. Barter adalah proses tukar-menukar barang.
1. Alasan Meninggalkan Barter
Dalam perkembangannya, ternyata cara barter menemui beberapa kesulitan sebagai berikut.
a. Sulit menemukan orang yang cocok untuk diajak barter.
b. Sulit menemukan nilai barang yang akan ditukarkan.
c. Sulit untuk menyimpan barang yang ditukarkan.
Kesulitan yang terdapat dalam barter akhirnya mendorong munculnya cara
lain untuk melakukan tukar-menukar, yaitu pertukaran dengan uang barang.
Uang barang dapat berupa kulit, emas, kerang, atau garam. Penggunaan
uang barang ternyata juga memiliki banyak kesulitan. Kesulitan tersebut
timbul karena pada umumnya barang yang dipakai sebagai perantara
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.
a. Nilainya Tidak Stabil
Untuk barang-barang tertentu sering mengalami perubahan nilai dalam waktu yang relatif singkat.
b. Sulit Disimpan
Orang mengalami kesulitan untuk menyimpan barang-barang tertentu atau mungkin untuk menyimpan dibutuhkan biaya yang cukup besar.
c. Tidak Tahan Lama
Beberapa barang yang dipakai sebagai uang barang ternyata ada yang mudah
rusak, misalnya garam. Garam akan mencair jika disimpan terlalu lama.
d. Sulit untuk Dipindahkan ke Tempat Lain
Ada sebagian barang yang sulit dipindahkan karena ukurannya yang terlalu
besar atau mungkin bobotnya yang terlalu berat. Hal tersebut dapat
mempersulit seseorang jika dia ingin bepergian ke tempat yang cukup
jauh.
2. Alasan Menggunakan Uang Barang
Kesulitan-kesulitan yang ditimbulkan oleh uang barang membuat manusia
memilih emas dan perak untuk dipakai sebagai perantara tukarmenukar
dengan alasan sebagai berikut.
a. Mudah dibawa pergi atau dipindahkan.
b. Diterima dan dipercaya oleh umum.
c. Jumlahnya terbatas.
d. Tahan lama atau tidak mudah rusak.
e. Mudah disimpan.
f. Nilainya tetap untuk jangka waktu yang panjang.
Manusia kemudian membuat uang dari bahan emas dan perak. Dalam
perkembangan selanjutnya, uang logam yang beredar di masyarakat tidak
lagi terbuat dari emas dan perak. Namun, pada umumnya terbuat dari
perunggu dan aluminium karena nilai emas terlalu tinggi. Selain uang
logam, kita juga menggunakan uang kertas, yaitu uang yang bahan
pembuatnya berasal dari kertas. Alasan manusia memilih perunggu,
aluminium, dan kertas sebagai bahan untuk membuat uang adalah karena
ketiga benda tersebut harganya lebih murah dibanding benda lain,
terutama jika dibandingkan dengan emas dan perak. Berdasarkan uraian
mengenai tahap atau asal usul uang tersebut, dapat diambil kesimpulan
bahwa yang dimaksud dengan uang adalah benda yang memiliki syarat-syarat
tertentu yang dapat digunakan atau diterima oleh masyarakat sebagai
perantara dalam melakukan tukar-menukar barang dan jasa.
.
II. Manfaat Uang
Setiap orang memerlukan uang sebagai alat pembayaran yang utama. Sebab
pembayaran dengan barang (barter) sudah tidak dijalankan lagi. Untuk
itu, kegunaan uang sangat penting dalam kehidupan ini. Beberapa manfaat
dan kegunaan uang sebagai berikut.
1. Sebagai Alat Tukar yang Resmi dan Sah
Uang merupakan kebutuhan yang utama, meskipun kita tidak boleh
mendewa-dewakan uang. Tetapi, pada kenyataannya tanpa uang kita akan
merasa tidak berdaya. Segala sesuatu yang kita perlukan hampir semua
diperoleh dengan menggunakan uang. Untuk mendapatkan berbagai jenis
makanan kita memerlukan uang. Untuk mempunyai berbagai alat rumah tangga
kita juga harus mempunyai uang. Perhatikan berbagai contoh barang
berikut ini! Bolehkah barang-barang tersebut kita tukar dengan barang
selain uang ?
2. Sebagai Alat Pembayaran
Setiap orang yang bekerja pasti akan mendapatkan hasil, yaitu upah atau
bayaran. Seorang buruh yang bekerja seharian akan mendapatkan upah atau
bayaran berupa uang. Karyawan pabrik akan memperoleh bayaran setiap
bulan. Demikian pula dengan pegawai, baik negeri maupun swasta akan
menerima pembayaran berupa uang. Berbagai keperluan memerlukan uang
sebagai alat pembayaran, misalnya membayar sekolah, membayar pajak
kendaraan, membayar listrik, dan membayar telepon.
3. Sebagai Ciri atau Identitas Negara
Sejak ditemukan uang, segala pembayaran dan keperluan menggunakan uang.
Mata uang di setiap negara berbeda-beda. Setiap negara di dunia ini
memiliki mata uang sendiri-sendiri, misalnya sebagai berikut.
a. Indonesia mata uangnya rupiah.
b. Malaysia mata uangnya ringgit.
c. Singapura mata uangnya dollar Singapura.
d. Jepang mata uangnya yen.
e. India mata uangnya rupee.
f. Arab Saudi mata uangnya real.
g. Inggris mata uangnya pound sterling.
.
III. Jenis dan Nilai Uang
Uang yang disahkan oleh pemerintah Indonesia dan dapat digunakan dalam
berbagai transaksi tidak hanya uang kertas dan uang logam yang
sehari-hari kita pegang, tetapi juga ada jenis uang yang lain, yaitu
uang yang berupa surat-surat berharga. Apakah itu? Marilah kita pelajari
uraian berikut ini.
1. Jenis Uang
Uang yang beredar di masyarakat ada dua jenis, yaitu uang giral dan uang kartal.
a. Uang Giral
Uang giral adalah uang berbentuk surat-surat berharga. Contoh surat
berharga adalah cek, giro, deposito, wesel, polis, dan sertifikat saham.
Uang giral banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan.
b. Uang Kartal
Uang kartal adalah uang dalam bentuk kertas dan logam. Uang saku yang
kalian bawa ke sekolah merupakan uang kartal. Uang kartal biasa
digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti untuk membeli barang
kebutuhan. Uang logam biasanya mimiliki nilai yang kecil, misalnya
Rp1.000,00, Rp500,00, Rp200,00, Rp100,00, Rp50,00 dan Rp25,00. Uang
kertas biasanya memiliki nilai yang lebih besar, misalnya Rp500,00,
Rp1.000,00, Rp10.000,00, Rp20.000,00, Rp50.000,00, dan Rp100.000,00.
Uang pecahan kecil dan besar berfungsi sama, yaitu sebagai alat tukar
dalam jual beli dan alat pembayaran. Setiap jenis uang mempunyai
ciri-ciri khusus dan ciri-ciri umum.
1) Ciri khusus uang logam sebagai berikut.
a) Terbuat dari logam (perak, emas).
b) Berbentuk bundar.
c) Mempunyai dua sisi.
d) Berwarna putih, kuning, dan keemasan.
e) Bergambar flora dan fauna Indonesia, seperti komodo, bunga melati, dan burung cenderawasih
2) Ciri khusus uang kertas sebagai berikut.
a) Terbuat dari kertas khusus.
b) Berbentuk persegi panjang.
c) Mempunyai dua sisi.
d) Tertulis nomor seri uang.
e) Ada tanda tangan pejabat Bank Indonesia.
f) Ada tulisan Perum Percetakan RI.
3) Ciri umum uang kartal
Pada umumnya semua uang kartal terdapat lambang negara Indonesia, yaitu
burung garuda dan tulisan Bank Indonesia serta nilai nominal uang
tersebut.
2. Nilai Uang
Nilai uang terdiri dari dua macam sebagai berikut.
a. Nilai barang, yaitu nilai bahan pembuat uang tersebut.
b. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada uang tersebut. Apabila
pada uang tersebut tercantum Rp1.000,00 maka nilai nominal uang
tersebut adalah seribu rupiah.
Nilai nominal uang logam terkecil adalah 25 rupiah, sedangkan nilai
nominal terbesar adalah 1.000 rupiah. Nilai nominal uang kertas terkecil
adalah 100 rupiah, sedangkan nilai nominal terbesar adalah 100.000
rupiah.
materi ini diambil dari http://sudarnitapasaribu.blogspot.com/p/materi-ips-untuk-kelas-3-sd-uang.html